(S3 DIFA News) Tim evaluasi lapangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengunjungi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Rabu 25 April 2024 untuk mengevaluasi usulan pembukaan Program Studi Doktor Informatika (S3 DIFA). UAD menyambut tim evaluasi dengan baik, dan telah menyiapkan presentasi dan data untuk mendukung usulan pembukaan S3 DIFA.

Acara dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Muchlas, M.T., Rektor UAD dengan menyatakan keyakinannya bahwa pembukaan S3 DIFA akan menjadi langkah penting bagi UAD dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam meningkatkan kontribusinya dalam bidang informatika di Indonesia. Selain itu, rektor UAD yakin bahwa mereka akan berhasil melewati tahapan ini. Selain itu, panitia persiapan diucapkan terima kasih karena telah menyiapkan semua persyaratan yang perlu dipenuhi. Setelah itu, tim penilai dari Direktorat Kelembagaan Ditjen Pendidikan Tinggi, Kemendikbudristek, memberikan sambutan. Kegiatan evaluasi lapangan kemudian dilanjutkan dengan Prof Dr. Imam Riadi, M.Kom, Ketua Tim Pengusul, memberikan presentasi utama yang membahas sarana prasarana, sumber daya manusia, dan kurikulum. Dokumen usulan dan materi yang sudah dipresentasikan dibahas dalam sesi tanya jawab.

S3 DIFA UAD diharapkan akan membuka peluang baru bagi para dosen, peneliti, dan praktisi untuk mendapatkan pemahaman dan keterampilan yang lebih mendalam tentang informatika.

(S3DIFA News) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Sidang Terbuka Senat dalam rangka Pengukuhan Guru Besar pada Kamis, 28 Desember 2023. Dalam acara tersebut dua dosen Fakultas Teknologi Industri UAD dikukuhkan sebagai guru besar baru, yaitu Prof. Dr. Drs. Abdul Fadlil, M.T., dan Prof. Sunardi, S.T., M.T., Ph.D.

 

Pengukuhan guru besar ini merupakan bagian penting bagi peningkatan kiprah UAD agar dapat semakin maju, semakin berkembang, dan senantiasa memberikan kebermanfaatan yang lebih luas bagi Indonesia.

Saat ini, UAD telah memiliki total sebanyak 38 guru besar yang terdiri atas 18 Guru Besar Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) dan 20 Guru Besar yang lahir dari rahim UAD. UAD juga berkomitmen untuk menambah jumlah guru besar pada tahun 2024 yang diwujudkan dengan diadakannya evaluasi program percepatan guru besar sekaligus pembentukan tim baru dalam program percepatan guru besar.

Para guru besar yang baru dikukuhkan menyampaikan pidato pengukuhannya sesuai dengan bidang yang ditekuni. Prof. Abdul Fadlil mengangkat judul “Litbang Pengenalan Pola Berbasis Kecerdasan Buatan dan Aplikasinya”. Kemudian, Prof. Sunardi mengusung judul “Pengolahan Citra pada Sistem Komunikasi Digital untuk Pengembangan Keilmuan Teknik Elektro dan Informatika”.

Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. mengungkapkan harapannya bagi para guru besar yang telah dikukuhkan untuk dapat terus mengembangkan riset-riset yang telah dilakukan sehingga dapat menghasilkan karya-karya yang spektakuler.

Kepala Bagian Umum Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Taufiqurrahman, S.E. mewakili Plt. Kepala LLDikti Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam sambutannya menuturkan bahwa program percepatan guru besar UAD dapat dikatakan sebagai program yang sukses karena dapat menempatkan UAD menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mendapatkan tambahan guru besar terbanyak selama tahun 2023.

Acara ini dihadiri oleh para pimpinan Perguruan Tinggi dan PTMA se-DIY, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY, serta Organisasi Otonom di tingkat PP Muhammadiyah.

(S3DIFA News) Menindaklanjuti Surat Tugas dari Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Nomor : R/126/B.12/II/2003 tanggal 07 Februari 2023 tentang pemberian tugas kepada tim pendirian Prodi Informatika Program Doktor Universitas Ahmad Dahlan. Dr. Imam Riadi, S.Pd., M.Kom. (Ketua Tim Pendirian Prodi baru S3 Informatika) segera merespon dengan cepat rencana tersebut.

 

Saat ini tim sedang melakukan upaya pengumpulan data pendukung seperti mengadakan kunjungan studi banding Ke Fakultas Informatika Universitas Gunadarma maupun Universitas Telkom guna belajar pendirian program studi S3, kurikulum, ciri khas atau unggulan dari prodi baru, baik Kajian tentang pengembangan program studi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sebelum membentuk Tim Task Force pendirian Program S3 Informatika FTI UAD, terlebih dahulu anggota Tim menimba ilmu kepada beberapa universitas yang sudah mendirikan program studi tersebut, Karena tidak mudah menyusun proposal pendirian Prodi Doktor Informatikai (S3) selain berbeda dengan proposal pendirian prodi S1 dan S2, untuk standar atau kriteria isi proposal bertambah menjadi 9 standar yang sebelumnya hanya 7 saja. “Terang Imam Riadi.

Dibutuhkan kerja keras dan pemikiran ekstra serta dukungan dari berbagai pihak untuk menyusun dan mengajukan proposal pendirian prodi Doktor Informatika, mohon doanya semoga Program S3 Informatika FTI UAD segera terwujud hingga sampai pada tahap penguploadan proposal.
/(ns)

(S3DIFA News) Pada hari Selasa 24 Januari 2023, delegasi Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) melakukan kunjungan studi banding (Benchmarking) ke Universitas Gunadarma tentang pengelolaan Program S3 Informatika.

Delegasi FTI UAD yang dipimpin Sri Winiarti, S.T., M.Cs. (Wakil Dekan FTI UAD), Drs. Abdul Fadlil, M.T., Ph.D., (Kaprodi S2 MTI) Dr. Imam Riadi, M.Kom. (Sekprodi S2 MTI) dan Vita Ari Fatmawati, M.Kom. (Staff) diterima oleh Prof. Eri Prasetyo, Prof. Syarifudin Madenda dan Sekretariat Madenda S3 Teknik Informatika Universitas Gunadarma.
Dalam agenda kunjungan tersebut melakukan diskusi dua arah tentang pemaparan pengelolaan perguruan tinggi dan pengembangan teknologi serta inovasinya pada Universitas Gunadarma.

Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) terus berupaya untuk mengedepankan mutu dan kualitas, salah satunya akan membuka program studi baru guna memenuhi kebutuhan pasar.

Sebelum membentuk Tim Task Force pendirian Program S3 Informatika FTI UAD, kita harus terlebih dahulu menimba ilmu kepada beberapa universitas yang sudah mendirikan Program Studi tersebut, salah satunya Universitas Gunadarma. Karena Tidak mudah menyusun proposal pendirian Prodi Doktor Informatikai (S3) selain berbeda dengan proposal pendirian prodi S1 dan S2, untuk standar atau kriteria isi proposal bertambah menjadi 9 standar yang sebelumnya hanya 7 saja. “Terang Sri Winiarti.
/(ns)